Garuda Wisnu Kencana

Pulau Bali tidak pernah berhenti memberikan kejutan kepada siapa pun yang datang. Dari keindahan pantai berpasir putih hingga pura kuno yang penuh pesona spiritual, setiap sudutnya selalu menyimpan cerita. Namun, ada satu ikon yang begitu megah, berdiri kokoh di atas bukit Jimbaran, seakan menjadi penanda kemegahan pariwisata Bali di mata dunia. Monumen tersebut dikenal dengan nama Garuda Wisnu Kencana atau GWK, yang cocok untuk anda kunjungi.

Dari kejauhan, patung raksasa ini tampak menjulang gagah, seakan menjaga Pulau Dewata dengan aura keabadian. Patung setinggi 121 meter itu menggambarkan Dewa Wisnu yang sedang menunggangi burung Garuda, simbol kesetiaan dan pengabdian. Bagi wisatawan, berkunjung ke GWK bukan hanya sekadar melihat patung megah, tetapi juga merasakan perjalanan budaya, seni, kuliner, sekaligus kehangatan Bali.

Garuda Wisnu Kencana
Garuda Wisnu Kencana

Sejarah Garuda Wisnu Kencana

Kisah tentang GWK tidak bisa dilepaskan dari seorang seniman besar asal Bali, I Nyoman Nuarta. Dialah yang mencetuskan ide besar untuk membangun patung monumental yang kelak menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Proses pembuatannya memakan waktu lebih dari dua dekade, penuh tantangan, baik dari sisi pendanaan maupun teknis pengerjaan. Namun pada akhirnya, GWK selesai dan diresmikan pada tahun 2018, menjadi kebanggaan masyarakat Bali sekaligus ikon baru pariwisata Indonesia.

Monumen ini tidak hanya menghadirkan karya seni yang luar biasa, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam. Wisnu dipercaya sebagai pemelihara alam semesta, sedangkan Garuda melambangkan keberanian dan kesetiaan. Perpaduan keduanya mencerminkan nilai kebajikan yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat Bali.

Tari Kecak di GWK

Setiap sore, kawasan GWK semakin hidup dengan dentuman suara khas “cak-cak-cak” yang menggema dari puluhan penari. Ya, inilah momen yang paling ditunggu wisatawan: Tari Kecak di GWK. Berbeda dengan tari kecak di Uluwatu yang berlatar belakang samudra dan matahari terbenam, kecak di GWK tampil dengan kemegahan monumen sebagai saksi bisu.

Pertunjukan ini bukan hanya tarian, melainkan teater budaya yang mengisahkan perjuangan Rama dalam epos Ramayana. Api, gerakan ritmis, serta koor dari para penari menciptakan suasana yang membuat bulu kuduk merinding. Menyaksikan Tari Kecak di GWK memberi pengalaman yang tak terlupakan, terutama bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang warisan seni Bali.

Makan Siang di Jendela Resto GWK

Setelah puas berkeliling, tak ada salahnya berhenti sejenak untuk mengisi energi. Di dalam kompleks GWK terdapat restoran bernama Jendela Bali Resto, sering juga disebut Jendela Resto GWK. Lokasi ini menawarkan pengalaman makan siang yang menawan, dengan panorama bukit, laut, bahkan kadang terlihat Bandara Ngurah Rai dari kejauhan.

Menu yang disajikan beragam, mulai dari hidangan khas Nusantara hingga pilihan internasional. Bagi yang datang bersama keluarga, suasana restoran ini begitu nyaman, penuh kehangatan, dan cocok untuk melepas lelah setelah berjalan kaki menjelajahi area yang luas. Rasanya seperti menikmati Bali dari ketinggian, lengkap dengan cita rasa autentik.


Cara Menuju Garuda Wisnu Kencana

Letak GWK sangat strategis, sekitar 15 menit dari Bandara Ngurah Rai jika kondisi lalu lintas bersahabat. Dari kawasan Kuta atau Jimbaran, perjalanan pun relatif singkat. Namun, akses menuju GWK sering kali melewati jalan yang cukup padat, terutama saat musim liburan.

Bagi wisatawan yang tidak ingin repot memikirkan transportasi, menggunakan layanan sewa mobil di Bali bersama sopir dari Travel Parahita Tour menjadi pilihan bijak. Dengan begitu, perjalanan menuju GWK lebih nyaman tanpa harus pusing mencari parkir atau menghadapi jalan macet. Apalagi bila ingin menggabungkan kunjungan GWK dengan destinasi lain seperti Pantai Pandawa, Pura Uluwatu atau sekadar singgah di Jimbaran untuk makan seafood segar saat malam hari.

Mengapa GWK Wajib Masuk Itinerary?

Berlibur ke Bali terasa belum lengkap jika belum menginjakkan kaki di kawasan Garuda Wisnu Kencana. Selain bisa melihat langsung patung raksasa yang kini menjadi simbol Bali modern, pengunjung juga bisa merasakan atmosfer budaya yang begitu kental. Dari tarian tradisional, kuliner khas, hingga pameran seni yang rutin digelar, semua berpadu menciptakan pengalaman yang sulit tergantikan.

Bagi keluarga, GWK menjadi destinasi edukasi sekaligus rekreasi. Anak-anak bisa belajar sejarah dan budaya, sementara orang dewasa menikmati suasana tenang dengan pemandangan menawan. Tidak heran jika banyak wisatawan menjadikan GWK sebagai destinasi wajib, bahkan beberapa pasangan memilih lokasi ini untuk foto prewedding karena keindahannya yang ikonik.


Tips Berkunjung ke Garuda Wisnu Kencana

Agar kunjungan semakin maksimal, sebaiknya datang pada sore hari. Udara lebih sejuk, cahaya matahari mulai redup, dan biasanya bertepatan dengan pertunjukan Tari Kecak. Jangan lupa membawa topi atau payung jika datang siang hari, karena area GWK cukup terbuka. Dan tentu saja, gunakan alas kaki yang nyaman karena perjalanan akan banyak dilakukan dengan berjalan kaki.

Jika ingin lebih praktis, Anda bisa memesan paket wisata melalui Parahita Tour. Tim profesional akan membantu menyusun itinerary terbaik, termasuk kunjungan ke GWK, sehingga perjalanan Anda lebih terorganisir dan menyenangkan.

Penutup

Garuda Wisnu Kencana bukan sekadar patung megah, melainkan simbol kebanggaan yang menyatukan seni, budaya, dan keindahan Bali. Berkunjung ke sini membuat siapa pun merasa lebih dekat dengan kearifan lokal yang dijaga turun-temurun.

Jadi, bila Anda merencanakan liburan ke Bali, jangan lewatkan momen untuk singgah di GWK. Dan agar perjalanan lebih nyaman, percayakan transportasi maupun paket tour Anda bersama Travel Parahita Tour, partner perjalanan terpercaya yang siap menghadirkan pengalaman terbaik di Pulau Dewata.

❓ FAQ Garuda Wisnu Kencana

Apa itu Garuda Wisnu Kencana?

Garuda Wisnu Kencana atau GWK adalah patung monumental setinggi 121 meter yang menggambarkan Dewa Wisnu menunggangi burung Garuda. Terletak di Jimbaran, patung ini menjadi salah satu yang tertinggi di dunia sekaligus ikon pariwisata Bali.

Apa saja yang bisa dilakukan di GWK?

Di GWK, pengunjung bisa menikmati keindahan patung ikonik, menonton pertunjukan Tari Kecak, berkeliling taman budaya, hingga menikmati kuliner khas di Jendela Resto GWK.

Bagaimana cara menuju Garuda Wisnu Kencana?

Lokasi GWK sekitar 15 menit dari Bandara Ngurah Rai. Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau layanan sewa mobil di Bali agar lebih nyaman dan praktis.

Jam buka Garuda Wisnu Kencana jam berapa?

GWK biasanya buka setiap hari pukul 08.00 – 22.00 WITA. Pertunjukan seni seperti Tari Kecak umumnya berlangsung sore hingga malam hari.

Apakah ada restoran di GWK?

Ya, terdapat Jendela Resto GWK yang menyajikan menu Nusantara hingga internasional, lengkap dengan pemandangan indah dari ketinggian Jimbaran.

Last modified : August 26, 2025

Reikha Jouliani
Reikha Jouliani
Fulltime penulis cerita indah liburan bersama kami.

Situs ini dimiliki oleh PT. Parahita Larus Jaya